admin@school-of-universe.com
0251 860 3233    
0856 8080 868
slide01
slide02
slide03
slide04
slide05
slide06

Dipicu Covid-19, Medco E&P Gelar Pelatihan Peningkatan Kapasitas Guru

Dipicu Covid-19, Medco E&P Gelar Pelatihan Peningkatan Kapasitas Guru
35 Guru dan Kepala Sekolah Ikuti Pelatihan

DETAKKaltim.Com, TARAKAN :  Pandemi Virus Corona (Covid-19) membuat sejumlah lembaga kesulitan menjalankan aktivitas. Tidak terkecuali lembaga pendidikan yang menjadi gagap lantaran harus melakukan kegiatan-kegiatan belajar mengajar dari rumah.

Semua ruang-ruang kelas yang biasa dipakai kegiatan belajar mengajar harus digantikan dengan sistem belajar jarak jauh atau yang disebut daring. Anak-anak sekolah maupun guru tidak boleh tidak, terpaksa belajar-mengajar dari rumah demi menghindari Virus Corona.

Inilah yang dilihat Medco E&P Indonesia sehingga menjadikan Kota Tarakan, Provinsi Kalimantan Utara untuk melaksanakan program pelatihan dan pendampingan peningkatan kapasitas guru, pada pembelajaran jarak jauh bersama Tim School of Universe yang dipimpin pakar pendidikan Lendo Novo.

Sebanyak 35 guru dan Kepala Sekolah dari 8 Sekolah Dasar (SD) Negeri Kota Tarakan mengikuti pelatihan yang diselenggarakan di  SD Negeri O27 Karungan, Mamburungan Timur, Tarakan, sejak 3 Oktober – 17 Oktober 2020.

Manager Operasional Medco E&P Indonesia Tarakan Bernad M Simamora mengatakan, di tengah pandemi Covid-19 ini, sistem pendidikan kita harus siap melakukan lompatan serta mentransformasikan pembelajaran jarak jauh bagi semua siswa dan guru.

“Kita sedang memasuki era baru untuk membangun kreatifitas, mengasah skill siswa dan peningkatan kualitas guru dengan perubahan sistem, cara pandang dan pola interaksi terhadap teknologi,” kata Bernad Simamora, pada acara penutupan pelatihan yang dihadiri oleh VP Relations & Security E&P Indonesia Jakarta Drajat Panjawi, Kepala Perwakilan SKK Migas Kalimantan dan Sulawesi Nidu Syaifudin, General Manager Kalimantan Region Herman Fauzi, dan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tarakan Tajuddin Tuwo.

Sudah barang tentu para peserta pelatihan diharapkan dapat mengaplikasikan dalam kegiatan  belajar mengajar, apa yang diperolehnya dari pelatihan ini.

“Kami yakin, dukungan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tarakan dan pihak sekolah sangat diperlukan untuk memfasilitasi ide, gagasan, dan metode belajar tematik integratif yang nantinya hadir dari para peserta pelatihan,” ujar Drajat Panjawi.

Kepala Perwakilan SKK Migas Kalimantan Sulawesi, Nidu Syaifudin mengatakan, situasi pandemi Virus Corona yang masih merajalela sehingga pemerintah menetapkan 2 model pelaksanaan kegiatan pembelajaran, untuk daerah zona merah, orange, dan kuning kegiatan pembelajaran dilakukan dari rumah.

“Sementara untuk daerah zona hijau mengikuti protokol yang ketat, dan apa yang telah dilakukan kontraktor Migas patut diacungi jempol,” papar Nidu Syaifuddin mengapresiasi kepedulian Medco E&P Indonesia kepada masyarakat terhadap pendidikan dalam bentuk nyata.

Sudah barang tentu para guru yang telah mengikuti pelatihan ini dapat langsung menerapkannya, dengan mengkombinasikan dengan alam sekolah tempat mereka mengajar.

”Kami sekarang bisa terus belajar dan mengajar bersama orang tua dan siswa, walaupun mereka sedang bekerja di tambak atau ladang,” tutut Syarifuddin,  peserta pelatihan.(DK.Com)

Penulis : SL Pohan

Editor   : Lukman

https://detakkaltim.com/index.php/2020/10/25/dipicu-covid-19-medco-ep-gelar-pelatihan-peningkatan-kapasitas-guru/

Gelar Pelatihan Pembelajaran Jarak Jauh, Medco E&P di Tarakan Terbitkan Buku Pedoman Pembelajaran Tematik


TARAKAN – Peserta Pelatihan dan Pendampingan Peningkatan Kapasitas Guru pada Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) PT Medco E&P Indonesia (Medco E&P) Aset Tarakan telah selesai mengikuti kegiatan ini selama dua bulan. Mereka berhasil menerbitkan buku 267 halaman, berisi modul pembelajaran tematik integratif yang dapat diaplikasikan dalam PJJ di sekolah. Tarakan menjadi kota pertama yang dipilih Medco E&P untuk melaksanakan program pelatihan yang dibuka sejak Kamis (3/9/2020) dan ditutup Sabtu (24/10/2020) Serangkaian pelatihan telah berhasil dilaksanakan dalam delapan sesi oleh 35 guru dan kepala sekolah dasar di Kelurahan Mamburungan dan Mamburungan Timur, Kecamatan Tarakan Timur.

Perusahaan berharap peserta dapat membagi ilmu dan pengalamannya pada guru lain yang belum sempat ikut pelatihan bersama tim School of Universe pimpinan pakar pendidikan Lendo Novo. Penutupan acara ini dihadiri oleh VP Relations & Security Medco E&P Drajat Panjawi, Kepala Perwakilan SKK Migas Kalimantan dan Sulawesi Nidu Syaifudin, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tarakan Tajuddin Tuwo, dan General Manager Kalimantan Region Herman Fauzi  serta para kepala sekolah dan guru yang berasal dari delapan sekolah dasar di sana.

Syarifuddin salah seorang guru yang ikut kegiatan ini menyatakan berkat pelatihan ini, mereka dapat melakukan pembelajaran dengan materi pelajaran dari buku dikombinasikan dengan alam. “Kami sekarang bisa terus belajar dan mengajar bersama orangtua dan siswa walaupun mereka sedang bekerja di Tambak atau ladang,” ujarnya.

VP Relations & Security Medco E&P Drajat Panjawi berharap materi pelatihan yang telah diterima oleh para guru dapat terus dikembangkan dan diaplikasikan dalam kegiatan belajar mengajar. “Kami yakin, dukungan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tarakan dan pihak sekolah juga akan terus diperlukan untuk memfasilitasi ide, gagasan dan metode belajar tematik integratif yang nantinya hadir dari para peserta pelatihan, ” harap Drajat Panjawi.

Sementara itu, Kepala SKK Migas Perwakilan Kalsul Syaifuddin mengatakan materi pembelajaran ini dapat dilaksanakan dan ditularkan pada guru di sekolah-sekolah lain. “Kita juga mengapresiasi sedalamnya kepada Medco E&P dan menjadi bentuk nyata dukungan dari Kontrakor Migas pada masyarakat,” ujarnya.

Senada dengan Syaifuddin, Kepala Dinas Pendidikan Tajuddin Tuwo berharap Medco E&P dapat terus melaksanakan pelatihan yang bermanfaat bagi guru. (sumber: rilis Medco E&P)

sumber : https://jendelakaltara.co/gelar-pelatihan-pembelajaran-jarak-jauh-medco-ep-di-tarakan-terbitkan-buku-pedoman-pembelajaran-tematik/

Peserta Pelatihan Pembelajaran Jarak Jauh Medco E&P di Tarakan Terbitkan Buku Pedoman Pembelajaran Tematik

TARAKAN – Peserta Pelatihan dan Pendampingan Peningkatan Kapasitas Guru pada Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) PT Medco E&P Indonesia (Medco E&P) Aset Tarakan telah selesai mengikuti kegiatan ini selama dua bulan. Mereka berhasil menerbitkan buku 267 halaman, berisi modul pembelajaran tematik integratif yang dapat diaplikasikan dalam PJJ di sekolah.

Tarakan menjadi kota pertama yang dipilih Medco E&P untuk melaksanakan program pelatihan yang dibuka sejak Kamis (3/9) dan ditutup Sabtu (24/10) ini. Serangkaian pelatihan telah berhasil dilaksanakan dalam delapan sesi oleh 35 guru dan kepala sekolah dasar di Kelurahan Mamburungan dan Mamburungan Timur, Kecamatan Tarakan Timur. Perusahaan berharap peserta dapat membagi ilmu dan pengalamannya pada guru lain yang belum sempat ikut pelatihan bersama tim School of Universe pimpinan pakar pendidikan Lendo Novo.

Penutupan acara ini dihadiri oleh VP Relations & Security Medco E&P Drajat Panjawi, Kepala Perwakilan SKK Migas Kalimantan dan Sulawesi Nidu Syaifudin, Kepala Dinas Pendidikan & Kebudayaan Kota Tarakan Tajuddin Tuwo, dan General Manager Kalimantan Region Herman Fauzi serta para kepala sekolah dan guru yang berasal dari delapan sekolah dasar di sana.

Syarifuddin salah seorang guru yang ikut kegiatan ini menyatakan berkat pelatihan ini, mereka dapat melakukan pembelajaran dengan materi pelajaran dari buku dikombinasikan dengan alam. “Kami sekarang bisa terus belajar dan mengajar bersama orangtua dan siswa walaupun mereka sedang bekerja di Tambak atau ladang,” ujarnya.

“Kami berharap materi pelatihan yang telah diterima oleh para guru dapat terus dikembangkan dan diaplikasikan dalam kegiatan belajar mengajar. Kami yakin, dukungan dari Dinas Pendidikan & Kebudayaan Kota Tarakan dan pihak sekolah juga akan terus diperlukan untuk memfasilitasi ide, gagasan dan metode belajar tematik integratif yang nantinya hadir dari para peserta pelatihan, ” ujar Drajat Panjawi.

Sementara itu, Kepala SKK Migas Perwakilan Kalsul Syaifuddin mengatakan materi pembelajaran ini dapat dilaksanakan dan ditularkan pada guru di sekolah-sekolah lain. “Kita juga mengapresiasi sedalamnya kepada Medco E&P dan menjadi bentuk nyata dukungan dari Kontrakor Migas pada masyarakat,” ujarnya. Senada dengan Syaifuddin, Kepala Dinas Pendidikan Tajuddin berharap Medco E&P dapat terus melaksanakan pelatihan yang bermanfaat bagi guru.(*)

Reporter: Ramli
https://benuanta.co.id/index.php/2020/10/24/peserta-pelatihan-pembelajaran-jarak-jauh-medco-ep-di-tarakan-terbitkan-buku-pedoman-pembelajaran-tematik/20514/15/43/52/

Sekolah-sekolah di masa depan, mungkin akan banyak berada di luar ruangan, bahkan setelah pandemi covid-19 ini selesai

COVID-19 mendorong siswa untuk belajar di luar ruang, dan beberapa orang mengatakan hal tersebut dapat meningkatkan kualitas pendidikan


Anak-anak yang ikut serta dalam perkemahan musim panas di Guelph Outdoor School mendaki jalan setapak. Dengan udara segar yang direkomendasikan sebagai cara untuk menurunkan risiko penularan COVID-19, semakin banyak orang tua yang melihat manfaatnya dalam program pendidikan luar ruangan.

Lima menit berjalan kaki dari jalan terdekat ke sebuah papan kayu penanda lokasi Sekolah Luar Ruang Guelph. Di sana, di hutan terbuka, ada meja pendaftaran - satu-satunya infrastruktur yang terlihat.

Pada suatu hari yang cerah pada bulan Agustus di Sekolah Guelph, Ontario, lusinan anak sedang berjalan kami, dilengkapi dengan topi dan semprotan serangga - semua yang mereka butuhkan untuk seharian penuh di luar ruangan. Berkelompok terdiri dari 10 orang, mereka bermain game, berjalan di sepanjang jalur jalan setapak, mempelajari tulang burung, dan mempelajari bagaimana membedakan tanaman mana yang merupakan Queen Anne’s lace dan mana yang merupakan tanaman beracun water hemlock.

Ini adalah perkemahan musim panas, tetapi Guelph Outdoor School menjalankan program serupa sepanjang tahun. Di masa lalu, program musim gugur dan musim dingin seharian penuh menjadi daya tarik tersendiri, bagi siswa berusia 4 hingga 14 tahun dengan stamina yang cukup untuk menantang alam liar di bulan Januari. Banyak yang bersekolah di rumah atau memiliki pengaturan khusus dengan sekolah reguler mereka untuk datang sekali atau dua kali seminggu.

Namun, pada tahun 2020, dengan udara segar yang dipandang sebagai cara untuk menurunkan risiko penularan COVID-19, semakin banyak orang tua yang melihat pentingnya memindahkan anak-anak mereka ke luar melalui program seperti ini.

"Telepon itu terus berdering dan saya bahkan tidak bisa melacak," kata Chris Green, mantan guru kelas yang memulai sekolah luar ruangan delapan tahun lalu.

Dia dan timnya telah menambah tujuh program baru tahun ini, yang semuanya telah terisi. Mereka juga bermitra dengan sekolah Montessori setempat untuk menawarkan pilihan full day, di mana sekitar 30 anak, dibagi menjadi dua kelompok, akan menghabiskan setengah hari di ruang kelas dan separuh lainnya di luar ruangan.

"Bagi saya, selalu masuk akal memiliki kegiatan untuk anak di luar," kata Green. "Dan sekarang masuk akal dua kali lipat, karena sekarang telah bergeser dari inisiatif pendidikan dan pengembangan, menjadi semacam inisiatif kesehatan masyarakat untuk mencegah penyakit."


Anak-anak di Guelph Outdoor School mengagumi pemandangan saat mendaki. (David Common / CBC)

Bahkan mereka yang sudah beralih ke filosofi sekolah berpikir secara berbeda tentang nilainya.

Putra Cheryl Cadogan yang berusia 13 tahun, David, biasanya menghadiri program di sana satu hari dalam seminggu selama tahun ajaran. Tetapi tahun ini, kata Cadogan, keluarga mereka semakin waspada karena pasangannya mengalami gangguan imunitas.

"Tidak aman bagi kami sebagai keluarga untuk membuatnya kembali ke sekolah," katanya.

David malah akan sekolah kelas 8 secara online, sementara juga menghabiskan beberapa hari seminggu di sekolah luar ruangan.

Cadogan mengatakan dia tahu masih ada risiko, tetapi dia mengindahkan kata-kata Dr. Anthony Fauci, kepala Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular A.S., yang mengatakan bahwa di luar ruangan lebih baik daripada di dalam ruangan.

Memang, daya tarik aktivitas terbuka selama pandemi COVID-19 berakar pada penelitian ilmiah. Linsey Marr dari Virginia Tech mempelajari bagaimana virus menyebar melalui udara. Dia mengatakan penularan COVID-19 melalui udara sedang terjadi - "tidak diragukan lagi."

Ketika ditanya mengapa ada risiko penularan yang lebih rendah di luar, dia mengilustrasikan seorang perokok. Di luar, katanya, asap yang dihembuskan "dengan cepat menyebar ke seluruh atmosfer dan menjadi sangat encer." Di dalam ruangan, sebaliknya, ia "terjebak".

Sementara penggunaan masker, dengan menjaga jarak fisik dan ventilasi udara yang tepat dapat membantu mencegah penyebaran virus di sekolah, Dr. Marr mengatakan dia akan memanfaatkan "setiap kesempatan yang ada untuk memindahkan aktivitas di luar ruangan."

Dewan Sekolah Distrik Toronto (TDSB) mencoba meningkatkan kesempatan belajar di luar bagi siswanya, mendorong para guru untuk mengambil kelas di luar jika memungkinkan tahun ini. Tetapi sekolah yang tidak memiliki hutan di lingkungan sekitarnya perlu berpikir secara berbeda tentang penggunaan ruang di luar pintunya.

David Hawker-Budlovsky adalah Kepala Koordinator Pusat untuk pendidikan luar ruangan di TDSB. Meskipun tidak mungkin bagi banyak sekolah di pusat kota untuk memiliki program luar ruangan sehari penuh, dia mengatakan para guru akan dapat menjadwalkan waktu di halaman sekolah, sementara masuk dan keluar dijadwal untuk menjaga jarak fisik.



Guelph Outdoor School telah mengalami lonjakan pendaftaran karena COVID-19 mendorong lebih banyak orang tua dan siswa untuk mencari keamanan di udara segar, tetapi dapatkah pembelajaran di luar ruangan mengubah pendidikan setelah pandemi berakhir?

Guru dan siswa harus terbiasa "berkeliling dan menggunakan komunitas sebagai ruang kelas juga," katanya. Ide berkisar dari membaca dengan suara keras hingga kelas di halaman, untuk mengajar tentang perubahan iklim di jurang terdekat, atau belajar tentang sejarah lokal sambil berjalan di sekitar lingkungan.

Hawker-Budlovsky mengatakan akan ada tantangan, dan mengakui rencana tersebut banyak yang menyangsikan. Tapi dia senang dengan gagasan mengajak anak-anak lebih sering keluar.

"Saya pikir yang paling penting adalah bisa melihat ini dengan pikiran terbuka, menjadi kreatif dan sefleksibel mungkin," katanya.

Pikiran terbuka pasti akan menjadi sifat yang berharga bagi mereka yang mengadakan kelas terbuka di musim dingin Kanada. Namun menurut Pamela Gibson, mantan guru yang sekarang menjadi konsultan tentang keberlanjutan dan pendidikan luar ruangan dengan Learning for a Sustainable Future (LSF), siswa dan guru dapat melewatinya.

"Tidak ada cuaca buruk," katanya. "Yang ada hanyalah pakaian jelek." Seiring waktu, katanya, orang bisa belajar bagaimana mempersiapkan diri untuk ramalan yang kurang sempurna itu.

Pada awal 2000-an, sebagai guru di Belfountain Public School di Caledon, Ontario, Gibson mulai bereksperimen dengan kelas terbuka. Ide awalnya dipicu oleh sekelompok orang tua yang mencari cara agar anak-anak mereka menghabiskan lebih banyak waktu di luar di lahan seluas 10 hektar di sekitar sekolah.

Awalnya, dia berkata, "Kami memiliki anak-anak biasa yang terbiasa belajar di kelas, dan merasa tidak nyaman. Tetapi seiring berjalannya waktu, anak-anak dapat menyesuaikan diri dan tidak berbantung pada belajar di kelas kembali."

Pembelajaran di luar ruangan telah menjadi begitu tertanam di sana, katanya, siswa terkadang menghabiskan dua pertiga hari mereka di halaman atau di luar komunitas, mengerjakan proyek kelas.


Permainan 'jaga jarak' adalah bagian dari kesenangan di Sekolah Luar Ruang Guelph.

Guru yang ingin mengadopsi program serupa di tempat lain, katanya, harus kreatif. Tapi dari pengalaman Belfountain, bahkan sebatang pohon pun dapat dipandang sebagai "sumber kurikulum yang memungkinkan."

Gibson menyarankan para pendidik untuk bertanya pada diri sendiri, "Apa matematika di pohon itu? Apa sains di pohon itu? Di mana seni di pohon itu?" Dia percaya semuanya ada di sana.

Mengadakan kelas di luar komunitas tidak hanya memungkinkan, kata Gibson, tetapi juga "penting", bahkan saat pandemi sudah berlalu. Kurikulum, katanya, "seharusnya menjadi apa yang dibutuhkan anak-anak untuk berperan di dunia, bukan hanya di dalam kelas dan bukan hanya di dalam rumah mereka."

Dengan momok COVID-19 yang mendorong pendidik untuk melihat ruang kelas mereka secara berbeda, Gibson berkata, ada "peluang untuk perubahan besar," dan bahkan mungkin peluang untuk meningkatkan sistem di masa depan.

Sumber : https://www.cbc.ca/news/health/pandemic-education-school-outdoors-1.5535039

Marhaban yaa Ramadhan 1441 H

Segenap Keluarga Besar Yayasan Alam Semesta, School of Universe, Maestro School of Technopreneur mewakili seluruh manajemen, guru dan staf mengucapkan Selamat menunaikan ibadah puasa di bulan Ramadhan 1441 H. Mohon dibukakan pintu maaf untuk kesalahan yang kami lakukan. Semoga momen bulan Ramadhan ini dapat kita manfaatkan sebaik-baiknya untuk meningkatkan amal sholih untuk meraih ketakwaan. 

"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa". (Al-Baqarah: 183).